Membuat SIM C itu murah, tapi....

Sejak dahulu kala membuat SIM C / A cukup sulit ujiannya. Biasanya orang-orang (termasuk anda dan penulis) menggunakan jasa calo / sertifikasi alias nembak. Untuk mendapatkan SIM A bisa juga dengan ikut kursus mengemudi. Sayangnya untuk SIM C tidak ada kursusnya. 

Sebagai orang tua yang berhemat (tepatnya pelit) dan ingin mendidik anaknya agar halalan thoyiban, maka saya mengikuti prosedur standar.  Kami datang ke kantor pos...eh.. polisi lalu masuk antrian tanpa tidak perlu isi formulir apapun. Biayanya Rp.100.000 dibayar nanti jika lulus semua ujian. 

Ujian pertama yaitu Teori di layar komputer, anak saya lulus dengan nilai 74. Jika dibawah 70 maka harus pulang kampung lalu datang lagi minggu depan. 

Di hari yang sama ujian kedua yaitu Simulasi komputer seperti main di Game Master. Disini anak saya gagal dengan nilai 30 dari nilai minimal 70. Kesalahannya fatal yaitu menabrak polisi yang sedang tidur. Dengan demikian harus mengulang minggu depan. Setelah berlatih game MotoGP 2015, anak saya ujian simulasi lagi dan kini sukses besar dengan nilai sempurna yaitu 100 alias Flawless Victory!



Lanjut ke ujian Praktek masih di hari itu juga menggunakan sepeda motor matic polisi. Ujian berupa track zigzag, angka 8 dan huruf U. Karena sepeda motornya jarang servis, anak saya memporakporandakan besi-besi pembatas. Sehingga divonis gagal dan harus datang lagi minggu depan. Setelah berlatih di track extrim, anak saya diuji kembali. Hasilnya jauh lebih baik, hanya menyenggol satu besi pembatas. Namun tetap saja dinyatakan gagal dan begitu seterusnya sampai 5 minggu.  

Karena di ujian Praktek dituntut nilai harus 100 alias sempurna, maka kemungkinan lulus sangat kecil. Tidak seperti ujian sebelumnya yang nilai minimal kelulusan 70. 

Menyadari hal ini maka saya gunakan cara ilegal dan haram(?) yaitu meminta bantuan jin...eh... orang dalam. Saya pun diminta transfer ke rekening pribadi wanita simpanannya sebesar Rp.800.000. Dua hari kemudian kami diminta datang di loket 6 untuk pengurusan SIM C tanpa ujian cukup difoto saja. Simsalabim! SIM C pun jadi dalam sekejap. Ajaib, bukan? 

Setelah mengikuti cara non legal dan non halal tsb, maka anak saya tidak perlu lagi ujian Praktek ala Mission Impossible. Semoga anda tidak mengikuti cara penulis. OK.  Hidup Persib!  

Sekian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solusi TV LED Coocaa ke Digital Audio to Analog Converter tidak keluar suara di Speaker Aktif External

TV LED IKEDO 32 Inch Komentar Review Indonesia

Komentar Rumah Hantu Yogya Kepatihan Bandung