Setelah mencoba beberapa hari, berikut ini penilaian kami yang subjektif:
- LAYAR. Ini adalah bagian utama dalam memilih TV. Tampilannya cukup tajam, terang, warna cerah. Tidak kalah dengan TV branded lainnya. Tampilan cukup jelas meski dilihat dari kiri kanan. Namun dilihat dari atas atau bawah agak berbeda warna dan terangnya. Namun hal tersebut sudah biasa dan sama dengan TV LED lainnya.
- SUARA. Untuk suaranya terdengar datar tanpa terasa bassnya. Treblenya pun tidak tajam meskipun setting volume diperbesar. Jadi secara keseluruhan suara cempreng. bagian ini cukup mengecewakan kami, karena keasyikan nonton film menjadi berkurang jika suaranya kurang menggelegar.
- PORT HDMI cuma satu! wah pelit amat! karena TV biasanya dicolok ke banyak alat sekaligus seperti TV Kabel, Playstation 3 atau komputer laptop. Dengan miskinnya colokan HDMI maka anda harus sering cabut colok tiap ganti alat.
- ASPECT RATIO tidak ada 1:1 atau Just atau Dots by Dots (Polytron). Jika anda menonton Movie dari USB dengan movie aspect ratio 16:10 atau bukan 16:9 maka tampil fullscreen akibatnya bentuk orang tidak proporsional
- FULLHD emulasi software. Ini yang paling aneh dan mencurigakan. Baru tahu ada TV 32 inch dengan resolusi FULLHD. Di box / dus tertera resolusi FULLHD 1080. Ini artinya jumlah pixel 1920 x 1080. Setelah kami cek menggunakan laptop ternyata resolusi aslinya adalah 1360x 765 pixel saja! Ini sama seperti layar laptop atau TV LED HD. Meski bisa diset ke 1920 x 1080 namun text menjadi pecah dan tidak jelas terbaca, karena hanya secara software. Menurut kami ini adalah penipuan, karena sebenarnya hardware layar TV tersebut adalah HD saja.
- Dari modelnya TV IKEDO seperti sama dengan TV COOCAA. Namun TV COOCCA lebih banyak port HDMInya dan lebih jujur tidak menyebutkan resolusi FULLHD meski bisa juga secara software.